Al-Imam Muhammad bin Manshur al-Thusi, ulama salaf, رحمه الله تعالى berkata:
“سِتُّ خِصَالٍ يُعْرَفُ بِهَا الْجَاهِلُ: الْغَضَبُ فِي غَيْرِ شَيْءٍ، وَالْكَلَامُ فِي غَيْرِ نَفْعٍ، وَالْعِظَةُ فِي غَيْرِ مَوْضِعِهَا، وَإِفْشَاءُ السِّرِّ، وَالثِّقَةُ بِكُلِّ أَحَدٍ، وَلَا يَعْرِفُ صَدِيقَهُ مِنْ عَدُوِّهِ”
Ada enam perkara untuk mengetahui orang yang bodoh. Marah tanpa ada sesuatu, berbicara yang tidak bermanfaat, memberi nasehat tidak pada tempatnya, menyebarkan rahasia, percaya kepada siapa saja dan tidak bisa mengetahui teman dari musuhnya.
Al-Hafizh Abu Nu’aim, Hilyah al-Auliya’ (juz 10 hlm 217).