Terdapat budi perkerti yang dimiliki oleh orang-orang mu’min dari berpuasa.
- Kuat agamanya. Puasa bukti nyata orang beragama
- Tekad yang kuat dan lemah lembut. Tekadnya selalu terpelihara dan tersalurkan secara tepat
- Keimanan yang disertai dengan keyakinan
- Rakus dalam ilmu. Senantiasa bersemangat dalam memperoleh ilmu
- Lemah lembut saat dilanda marah
- Santun dalam berilmu dan belajar
- Hemat walaupun berkecukupan. Berhati-hati bukan berarti pelit
- Menjaga diri saat sedang dalam keadaan kekurangan (membutuhkan)
- Tidak rakus dengan duniawi
- Rajin bekerja mencari rezeki yang halal. Puasa bukan berarti saat untuk bermalasmalasan
- Berbuat baik/berbakti dengan istiqomah
- Bersungguh-sungguh dalam mempertahankan hidayah/petunjuk
- Hamba yang mampu menahan hawa nafsu
- Mengasihi orang yang teraniaya. Menyayangi yang lebih muda, menghormati yang lebih tua
- Tidak mendendam terhadap orang yang membencinya
- Tidak mengganggu orang yang dicintainya
- Tidak mensia-siakan amanat
- Tidak suka mengutuk
- Menerima kebenaran walaupun tidak melihatnya
- Tidak memanggil dengan panggilan rendah
- Khusyu’ dalam shalat
- Ketika tergelincir tetap menjaga kehormatan
- Cepat-cepat menunaikan zakat
- Ketika luang senantiasa bersyukur
- Mau menerima pemberian
- Tidak suka mengaku-ngaku
- Tidak suka menghimpun kemarahan
- Tidak pelit. Memberi kesempatan pada orang lain
- Mau berbaur dan bergabung dengan orangorang agar saling memahami
- Mau berkomunikatif
- Jika didzolimi, ia bersabar
Kaidah agama (Qowaiduddien)
- Patuh dengan yang diyakini
- Menepati janji
- Menyampaikan amanat
- Qanaah
- Tidak melanggar aturan
Sumber : Ust. Muhammad Subhan, Nyantri Ramadhan Masjid Jami’ Assagaf Surakarta, 2 Ramadhan 1433 H